Hari Lahir Pancasila di Era Digital : Memperkuat Nilai Kebangsaan di Dunia Maya

Hari Lahir Pancasila di Era Digital : Memperkuat Nilai Kebangsaan di Dunia Maya

Smasa – Setiap tanggal 1 Juni, Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momentum penting untuk mengenang dan meneguhkan kembali dasar-dasar ideologi negara yang digagas oleh para pendiri bangsa. Di era digital tahun 2024, peringatan Hari Lahir Pancasila mendapatkan dimensi baru, yaitu bagaimana teknologi dan internet digunakan untuk menyebarluaskan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat yang semakin terkoneksi.

Transformasi Peringatan Hari Lahir Pancasila

Di masa kini, peringatan Hari Lahir Pancasila tidak hanya berlangsung dalam bentuk upacara formal dan kegiatan fisik, tetapi juga merambah ke dunia digital. Berbagai kegiatan online diadakan untuk merayakan nilai-nilai luhur Pancasila. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, menginisiasi kampanye digital dengan tagar #Pancasila2024 yang viral di media sosial. Melalui platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok, masyarakat diajak untuk berbagi cerita, gambar, dan video yang menggambarkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Pancasila Melalui Teknologi

Pendidikan Pancasila menjadi salah satu fokus utama di era digital. Aplikasi mobile dan platform e-learning dikembangkan untuk menyediakan materi pembelajaran Pancasila yang interaktif dan menarik. Misalnya, aplikasi “Pancasila Digital” memungkinkan siswa belajar melalui game edukatif, kuis interaktif, dan video pembelajaran yang diproduksi dengan animasi yang menarik. Selain itu, webinar dan seminar online tentang Pancasila diadakan oleh berbagai institusi pendidikan dan organisasi masyarakat, menjangkau audiens yang lebih luas tanpa batasan geografis.

Menghadapi Tantangan di Era Digital

Namun, era digital juga membawa tantangan tersendiri dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila. Informasi yang mudah diakses dan tersebar cepat melalui internet dapat menjadi pedang bermata dua. Hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme menjadi ancaman yang dapat merusak tatanan nilai kebangsaan. Oleh karena itu, literasi digital menjadi krusial. Program-program literasi digital yang mengajarkan cara mengenali dan melawan berita palsu, serta pentingnya etika dalam berinternet, terus digalakkan.

Peran Generasi Muda

Generasi muda memegang peranan penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila di era digital. Mereka adalah pengguna utama teknologi dan media sosial yang memiliki pengaruh besar dalam menyebarkan pesan-pesan positif. Melalui kreativitas mereka, nilai-nilai Pancasila dapat dipromosikan dengan cara yang lebih relevan dan menarik bagi sesama generasi muda. Vlogger, influencer, dan content creator banyak yang terlibat dalam kampanye digital untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dengan pendekatan yang segar dan inovatif.

Memperkuat Solidaritas di Dunia Maya

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan. Di era digital, solidaritas ini dapat diperkuat melalui berbagai inisiatif online. Misalnya, komunitas online yang mempromosikan kegiatan sosial, gotong royong digital, dan penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan. Semangat kebersamaan dan kepedulian ini menunjukkan bahwa meskipun berada di dunia maya, nilai-nilai Pancasila tetap dapat diwujudkan secara nyata.

Purna Tugas Guru : Bapak Rohmadi (Guru Mapel Penjaskes)

Selain kegiatan apel pagi, hari ini ada salah satu guru yang purna tugas dan memberikan sambutan perpisahan kepada civitas akademika SMAN 1 Ngawi. beliau juga menyampaikan bahwa siswa-siswi SMAN 1 Ngawi agar tetap semangat dalam belajar, menggunakan smartphone untuk belajar tidak hanya untuk bermain. Beliau juga menyampaikan semoga SMAN 1 Ngawi ke depan semakin maju dan sukses buat semuanya.